Konsultasi

Yuhana Limasari, S.Pd.

Topik : Perundungan / Bullying

STOP MENGEJEK NAMA ORANG TUA - Eka
Pertanyaan : Mengapa masih banyak teman teman yang bercanda dengan membawa nama orang tua?
Apa yang harus kita lakukan jika nama orang tua kita di jadikan sebagai candaan /lelucon?
kapan kita harus mengadu kepada guru?
Jawaban : Pertanyaan kamu ini sangat bijak dan menunjukkan kalau kamu punya rasa hormat dan empati yang tinggi—bagus banget ya! 🧠✨

Sekarang kita bahas satu-satu ya, supaya kamu bisa lebih paham dan tahu harus bagaimana saat mengalaminya:

❓Mengapa masih banyak teman yang bercanda membawa nama orang tua?
Biasanya karena beberapa alasan:

Nggak sadar itu menyakitkan
Mereka pikir itu cuma lelucon, padahal sebenarnya bisa bikin sakit hati.

Ikut-ikutan
Kadang ada yang cuma ikut tren atau ikut teman lain, tanpa mikir panjang.

Kurang diajari empati atau sopan santun
Mungkin belum semua anak paham bahwa menyebut nama orang tua untuk bahan bercanda itu bisa dianggap tidak sopan atau menghina.

✅ Apa yang harus kita lakukan kalau nama orang tua kita dijadikan candaan?
Yang paling penting: tetap tenang dan jangan langsung marah atau balas dengan hal serupa. Coba langkah ini:

Tegur dengan cara baik
Contohnya kamu bisa bilang:

Maaf ya, aku nggak nyaman kalau nama orang tuaku dijadikan bahan bercandaan.

Kadang satu kalimat kayak gitu aja udah cukup bikin teman sadar.

Tunjukkan ekspresi tidak nyaman
Kalau kamu diam tapi wajahmu terlihat kesal atau kecewa, temanmu bisa sadar juga kalau bercandaannya nggak lucu.

Jangan balas dengan candaan yang sama
Karena itu bisa bikin suasana makin panas atau saling menyakiti.

🧑‍🏫 Kapan kita harus mengadu kepada guru?
Kamu boleh banget cerita ke guru (apalagi guru BK) kalau:

Sudah kamu tegur, tapi temanmu masih mengulanginya lagi.

Bercandaannya semakin keterlaluan dan kamu merasa sedih, malu, atau terganggu.

Sudah mengganggu semangatmu untuk belajar atau datang ke sekolah.

Ingat, mengadu bukan berarti kamu lemah, justru kamu menunjukkan kalau kamu berani menjaga harga diri dan mencari solusi dengan cara yang baik. Guru BK ada di sekolah bukan untuk menghukum, tapi untuk membantu dan membimbing 😊

Kalau kamu pernah mengalami hal seperti ini, dan butuh bantuan atau bingung harus ngomong apa ke temanmu atau gurumu, aku bisa bantu buatin contoh kata-katanya juga. Kamu boleh cerita lebih lanjut ya. Kamu hebat karena memilih bersikap baik meski diperlakukan kurang baik 🌟
BERHENTI BULLYING - Marishka
Pertanyaan : Apa akibat terjadinya bullying?
Apa sikap kita saat teman kita di bully?
Jawaban : Wah, kamu punya kepedulian yang luar biasa—nanya soal bullying artinya kamu perhatian sama orang lain dan ingin menciptakan lingkungan yang lebih baik. Itu sikap yang patut dicontoh, lho! 🫶✨

Yuk kita bahas dua pertanyaan kamu satu per satu:

❗ Apa akibat terjadinya bullying?
Bullying bukan cuma sekadar bercanda yang keterlaluan—ini bisa sangat menyakitkan dan berbahaya, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa akibatnya:

Rasa sedih, takut, bahkan depresi

Korban bisa merasa tidak berharga, malu, atau bahkan menangis diam-diam.

Turunnya semangat belajar

Karena takut datang ke sekolah, tidak bisa fokus, atau tidak punya semangat lagi.

Menarik diri dari lingkungan

Korban bisa jadi enggan berbicara, menjauh dari teman, dan merasa sendirian.

Bisa membahayakan diri sendiri

Kalau bullying terlalu sering dan tidak ditangani, korban bisa mengalami stres berat sampai kehilangan semangat hidup.

Pelaku pun bisa kena dampaknya

Pelaku bullying bisa dikenai sanksi dari sekolah atau bahkan hukum (kalau sudah parah), dan dicap sebagai anak yang suka menyakiti.

💪 Apa sikap kita saat teman kita di-bully?
Kamu bisa jadi pahlawan buat mereka, meskipun dengan langkah kecil. Ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

Tunjukkan dukungan

Datangi temanmu yang di-bully, ajak ngobrol, dan bilang,

Aku lihat tadi kamu diganggu ya. Aku di sini kalau kamu butuh teman.

Kata-kata kecil kayak gitu bisa sangat berarti bagi mereka.

Jangan ikut-ikutan atau diam saja

Diam itu bisa disangka setuju. Coba tegur pelakunya dengan tenang:

Eh, jangan gitu dong. Nggak lucu, lho.

Segera lapor ke guru atau guru BK

Ini bukan berarti kamu tukang ngadu, tapi kamu sedang menyelamatkan temanmu.

Ajak teman lain untuk tidak mendukung bullying

Kalau banyak yang sepakat tidak mendukung, pelaku bisa sadar bahwa tindakannya salah.

Jaga sikap dan mulut kita sendiri

Mulailah dari diri sendiri—nggak menyebarkan gosip, mengejek, atau membuat candaan yang menyakiti.

Kalau kamu mau, aku bisa bantu kamu bikin contoh kalimat buat menegur pelaku bullying atau kata-kata yang bisa kamu ucapkan buat menghibur teman yang jadi korban. Atau, kamu mau cerita soal situasi yang pernah kamu lihat di sekolah?

Ingat ya, keberanian bukan cuma soal melawan, tapi juga soal membela yang lemah dan memilih untuk jadi baik 🌈✨
jangan mengejek nama orang tua teman - irma
Pertanyaan : apa kita boleh mengejek nama orang TUA?
apa yang harus kita lakuakn untuk mengurangi korban buliying?
apa perasaan dan sikap kita saat teman kita di bulli terus menerus?
apa akibat bulinying?

Jawaban : Pertanyaannya keren-keren dan dalam banget, kamu kelihatan punya hati yang baik dan peduli banget sama teman-teman di sekitarmu. Aku jawab satu per satu ya, dengan bahasa yang gampang dimengerti 😊

1. ❌ Apakah kita boleh mengejek nama orang tua?
TIDAK BOLEH. Mengejek nama orang tua orang lain itu sama dengan tidak menghargai keluarganya. Nama orang tua itu bagian dari kehormatan seseorang.
Kalau kamu nggak suka orang lain mengejek nama orang tuamu, maka kamu juga jangan melakukannya ke orang lain.

Mengejek itu bisa:

Menyakiti perasaan orang lain

Merusak pertemanan

Dan kadang bisa membuat orang marah atau sedih banget

2. 🤝 Apa yang harus kita lakukan untuk mengurangi korban bullying?
Beberapa hal sederhana tapi penting banget yang bisa kita lakukan:

Berani berkata JANGAN saat lihat ada yang dibully
Contoh: “Eh, jangan gitu dong, kasihan dia.”

Dukung korban, jangan malah menjauh
Kasih semangat, temani dia main atau belajar, tunjukkan bahwa dia tidak sendirian.

Lapor ke guru atau guru BK jika bullying terus terjadi
Kamu bukan tukang ngadu, kamu penyelamat temanmu.

Ajak teman lain untuk saling menghargai dan tidak mengejek
Lingkungan yang saling mendukung bikin semua orang merasa aman.

3. 💔 Apa perasaan dan sikap kita saat teman kita dibully terus-menerus?
Perasaan kita bisa campur aduk:

Sedih, karena lihat teman tersakiti

Marah, karena tahu itu salah

Takut, kalau suatu saat kita juga dibully

Bingung, harus ngapain

Tapi sikap kita harus tetap BERANI dan PEDULI:

Jangan diam saja

Jangan ikut tertawa

Tunjukkan kepedulian kita: “Kamu nggak sendirian, aku di sini buat kamu.”

Segera ajak orang dewasa yang bisa bantu, seperti guru atau wali kelas

4. ⚠️ Apa akibat bullying?
Akibat bullying bisa sangat serius, baik jangka pendek maupun jangka panjang:

💢 Bagi korban:
Tidak semangat sekolah

Takut datang ke sekolah

Jadi pendiam, stres, bahkan depresi

Merasa sendirian dan tidak berharga

Bisa kehilangan kepercayaan diri

💥 Bagi pelaku:
Bisa dapat sanksi dari sekolah

Dijauhi teman-teman

Dicap sebagai anak yang tidak sopan atau kejam

Sulit dipercaya oleh guru atau teman

Kalau kamu pernah lihat ada yang dibully atau kamu sendiri pernah mengalaminya, jangan dipendam ya. Kamu boleh cerita, dan kita cari jalan keluarnya sama-sama 💛

Kamu mau aku bantu bikin contoh kalimat yang bisa kamu pakai kalau lihat teman dibully? Atau mau cerita sesuatu yang kamu alami? Aku siap bantu dan dengarkan 😊
stop buliyying - rasya
Pertanyaan : bagaimana cara memberhentikan buliyying di lingkungan sekolah
Jawaban : Menghentikan bullying di lingkungan sekolah itu sangat penting, karena bullying bisa merusak mental dan emosional korban, dan juga menciptakan suasana sekolah yang tidak nyaman. Untuk memberhentikan bullying, kita perlu pendekatan yang bijaksana, tegas, dan melibatkan semua pihak di sekolah. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan bullying di lingkungan sekolah:

✅ Cara Memberhentikan Bullying di Lingkungan Sekolah
1. Edukasi tentang Dampak Bullying
Pendidikan tentang bullying: Sekolah perlu mengedukasi semua siswa dan guru mengenai apa itu bullying dan dampaknya, baik bagi korban maupun pelaku.

Gunakan berbagai media seperti presentasi, video, dan diskusi untuk membuat siswa lebih memahami betapa pentingnya saling menghargai dan bagaimana bullying bisa merusak kehidupan seseorang.

Program anti-bullying yang dilakukan secara teratur di sekolah bisa membantu siswa menyadari bahayanya.

2. Beri Contoh Sikap Positif
Menjadi contoh: Guru, staf sekolah, dan siswa senior harus menunjukkan sikap saling menghormati dan empati. Pemimpin yang baik akan menularkan perilaku positif kepada yang lainnya.

Sikap seperti menghargai perbedaan, menolong teman yang membutuhkan, dan menyelesaikan masalah dengan bijak bisa jadi contoh yang baik bagi teman-teman sebaya.

3. Membangun Lingkungan Sekolah yang Aman
Ciptakan suasana yang inklusif dan nyaman: Pastikan setiap siswa merasa diterima di sekolah. Sekolah harus menjadi tempat di mana siswa merasa aman untuk berekspresi, berbicara, dan belajar tanpa takut dibuli.

Fasilitasi kegiatan kelompok seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial yang mendorong kerjasama antar siswa dan mempererat hubungan antar teman.

4. Segera Tindak Lanjuti Kasus Bullying
Jangan diam jika ada bullying. Sekolah harus punya prosedur jelas untuk menangani kasus bullying, baik yang terjadi di dalam kelas, di luar kelas, maupun secara daring (online).

Laporkan segera jika melihat atau mengalami bullying. Bisa ke guru, wali kelas, atau guru BK. Pihak yang berwenang akan segera menindaklanjuti masalah tersebut.

Memberikan sanksi yang jelas kepada pelaku bullying, namun juga memberikan kesempatan untuk berubah melalui konseling atau bimbingan.

5. Membangun Budaya Saling Menghargai
Saling menghargai dan empati harus menjadi bagian dari budaya sekolah. Melalui pelatihan karakter dan program-program yang mendukung keharmonisan antar siswa, bullying bisa diminimalisir.

Mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap perasaan teman-teman mereka dan menghargai perbedaan.

6. Memberikan Dukungan kepada Korban Bullying
Korban bullying perlu mendapatkan dukungan emosional agar mereka tidak merasa sendiri dan takut untuk melapor. Sekolah harus memiliki sistem pendampingan psikologis atau konseling yang dapat membantu korban bullying untuk sembuh dan pulih secara mental.

Jaga privasi korban: Jangan biarkan korban merasa lebih tertekan atau terisolasi setelah kejadian bullying.

7. Pendidikan untuk Pelaku Bullying
Pelaku bullying juga perlu mendapatkan pendidikan dan pembinaan agar mereka menyadari kesalahan mereka dan mengubah perilaku tersebut.

Melalui konseling, pelaku bisa belajar tentang pengelolaan emosi, cara berinteraksi dengan teman secara positif, dan pentingnya menghormati orang lain.

8. Melibatkan Orang Tua
Komunikasi dengan orang tua sangat penting untuk menangani bullying. Jika ada masalah bullying yang melibatkan anak-anak, orang tua perlu diajak berdiskusi untuk bersama-sama mencari solusi.

Orang tua bisa memberikan dukungan tambahan di rumah dan membantu mengawasi perkembangan anak-anak mereka.

🌟 Kesimpulan
Untuk menghentikan bullying di sekolah, dibutuhkan kerjasama antara guru, siswa, orang tua, dan seluruh pihak yang ada di sekolah. Semakin banyak orang yang peduli dan terlibat, semakin mudah bullying bisa diberantas. Kamu juga bisa berperan penting dalam mengubah situasi dengan cara menjadi teman yang peduli, mengingatkan yang salah, dan mendukung korban.

Jika kamu melihat temanmu dibuli atau mendengar ada yang dibuli, kamu bisa segera melaporkan ke guru atau konselor, dan jangan ragu untuk membantu korban. Kamu bisa membuat perubahan yang besar hanya dengan menunjukkan sikap peduli dan bertanggung jawab! 💪💖
bulliying - trystan
Pertanyaan : bagaymana untuk meng hindari bulliying
Jawaban : Untuk menghindari bullying di sekolah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, baik oleh diri sendiri maupun oleh teman-teman di sekitar kita. Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan semua orang punya peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk belajar. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari bullying:

✅ Cara Menghindari Bullying di Lingkungan Sekolah
1. Bersikap Saling Menghormati dan Empati
Hormati teman-temanmu tanpa memandang perbedaan apapun, baik itu perbedaan fisik, latar belakang, maupun cara berpikir. Ketika kita saling menghormati, kita mengurangi peluang terjadinya bullying.

Cobalah untuk mengerti perasaan orang lain dan hindari komentar atau tindakan yang bisa menyakiti perasaan mereka, baik itu secara langsung atau bercanda.

2. Bangun Persahabatan yang Sehat
Pilih teman yang baik dan positif yang tidak terlibat dalam bullying. Teman yang baik akan mendukung kamu dan akan saling mengingatkan jika ada yang salah.

Jaga komunikasi yang baik dengan teman-teman. Kalau ada yang terlihat berbeda atau kesulitan, cobalah untuk membantu atau bertanya apa yang mereka butuhkan.

3. Berani Mengatakan TIDAK
Jika ada teman yang mengajak kamu untuk ikut serta dalam perilaku bullying, beranilah untuk berkata Tidak dengan tegas dan sopan. Kamu punya hak untuk tidak ikut serta dalam tindakan yang salah.

Kadang, teman yang mungkin ikut bullying hanya ikut-ikutan, dan dengan berani menolaknya, kamu bisa membantu menghentikan siklus itu.

4. Laporkan Jika Melihat atau Mengalami Bullying
Jangan diam saja! Jika kamu melihat atau mengetahui adanya bullying, baik terhadap dirimu atau orang lain, laporkan segera kepada guru, wali kelas, atau guru BK.

Jika kamu merasa takut atau bingung, kamu bisa mencari bantuan dari teman yang bisa dipercaya atau langsung melapor ke pihak sekolah.

5. Menghindari Perilaku yang Memicu Bullying
Hindari tindakan atau kata-kata yang bisa memicu bullying. Misalnya, mengejek, membuli orang lain, atau menunjukkan perilaku yang bisa menyakiti perasaan orang lain.

Cobalah untuk lebih bijak dalam berbicara dan bertindak. Hal-hal yang dianggap sebagai lelucon bagi kita, bisa jadi menyakitkan bagi orang lain.

6. Jaga Kepercayaan Diri
Jika kamu merasa lebih percaya diri dan tidak mudah terpengaruh, orang lain akan lebih sulit untuk mengganggu atau membuli kamu.

Percayalah pada dirimu sendiri, dan tunjukkan bahwa kamu tahu cara untuk mengatasi masalah dengan baik dan tenang.

7. Berbicara dengan Guru atau Konselor Sekolah
Jangan takut untuk mencari bantuan jika kamu merasa terancam atau tidak nyaman dengan apa yang terjadi di sekolah. Guru BK atau konselor sekolah bisa membantu memberikan solusi dan dukungan.

Jika ada teman yang dibuli, berbicaralah dengan guru atau konselor agar mereka bisa memberikan bimbingan kepada pelaku dan korban.

8. Ciptakan Suasana yang Inklusif dan Positif
Buatlah lingkungan sekolah yang ramah dan inklusif di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Ikut serta dalam kegiatan yang bisa mempererat persahabatan, seperti olahraga bersama, kegiatan sosial, atau proyek kelas.

Jika ada perbedaan, jadikan itu sebagai keberagaman yang bisa kita pelajari bersama, bukan alasan untuk saling membuli.

🌟 Kesimpulan
Untuk menghindari bullying, kita perlu menjadi pribadi yang peduli, menghargai orang lain, dan siap untuk bertindak jika ada ketidakadilan. Semua orang berhak merasa aman dan nyaman di sekolah, dan kita bisa berperan besar dalam menciptakan lingkungan yang bebas bullying.

Kalau kamu atau teman-teman kamu merasa terancam atau menjadi korban bullying, jangan ragu untuk mencari bantuan. Kamu nggak sendirian! Semua tindakan positif yang kita lakukan akan membantu mengubah situasi jadi lebih baik. 🌈

Jika kamu merasa ada masalah atau butuh berbicara lebih lanjut tentang bullying atau hal lain, aku siap membantu kamu! 😊
stop membully orang lain - selvi
Pertanyaan : mengapa bullying masih terjadi di lingkungan kita?
bagaimana cara mengatasi bullying?
sebutkan apa saja contoh bullying?
dimana kalian sering melihat terjadinya bullying?

Jawaban : Bullying masih terjadi di lingkungan kita karena beberapa faktor, meskipun sudah banyak upaya untuk mencegahnya. Namun, setiap individu, baik pelaku, korban, atau lingkungan sekitar memiliki peran dalam menciptakan situasi ini. Mari kita bahas satu per satu!

1. Mengapa Bullying Masih Terjadi di Lingkungan Kita?
Kurangnya pemahaman tentang dampak bullying: Banyak orang, baik pelaku maupun saksi, yang belum sepenuhnya menyadari seberapa besar dampak negatif bullying terhadap korban. Bullying bisa merusak mental, emosional, bahkan fisik korban dalam jangka panjang.

Perilaku buruk yang dianggap biasa: Beberapa orang mungkin melihat bullying sebagai hal yang sepele atau biasa saja, bahkan dianggap sebagai “lelucon” atau cara untuk “bersenang-senang.” Perilaku ini sering kali dianggap sepele dan tidak langsung diatasi.

Lingkungan yang mendukung atau membiarkan bullying: Ada kalanya lingkungan sekitar, seperti teman sebaya, bahkan guru atau orang tua, tidak mengambil tindakan yang cukup tegas terhadap bullying. Kadang ada yang menganggapnya sebagai “permainan” atau “bagian dari proses sosial,” padahal ini sangat merugikan.

Masalah pribadi pelaku: Pelaku bullying seringkali memiliki masalah pribadi atau perasaan tidak aman dalam dirinya. Mereka mungkin menggunakan bullying untuk mendapatkan kekuasaan, perhatian, atau untuk menutupi ketidakamanan mereka.

Kurangnya keterampilan sosial: Beberapa orang yang membuli mungkin tidak tahu bagaimana cara berinteraksi atau bersosialisasi secara positif dengan orang lain, jadi mereka menggunakan cara negatif untuk berhubungan.

2. Bagaimana Cara Mengatasi Bullying?
Edukasi dan Sosialisasi: Sekolah dan masyarakat harus memberikan pendidikan tentang dampak bullying, serta cara berinteraksi secara positif dengan orang lain. Program-program anti-bullying yang dilakukan secara rutin akan membantu meningkatkan kesadaran.

Tegakkan Aturan dengan Tegas: Setiap sekolah atau tempat pendidikan harus memiliki aturan yang jelas dan tegas mengenai bullying, dengan konsekuensi yang adil untuk pelaku dan sistem pendampingan untuk korban.

Dukung Korban Bullying: Memberikan dukungan psikologis kepada korban bullying agar mereka merasa didengar dan diberdayakan untuk menghadapinya. Korban harus merasa aman untuk melapor dan mendapatkan bantuan dari guru atau konselor.

Pemberdayaan Siswa dan Teman Sebaya: Mengajak siswa untuk berperan aktif dalam mencegah bullying, seperti melalui program teman sebaya, di mana siswa saling membantu dan mendukung untuk melawan bullying bersama.

Pelatihan untuk Pelaku Bullying: Bagi pelaku bullying, mereka perlu diberikan pendidikan dan konseling untuk mengubah perilaku mereka. Program rehabilitasi atau pembinaan bisa membantu mereka menyadari kesalahan dan belajar cara berinteraksi yang lebih baik.

Keterlibatan Orang Tua: Orang tua harus terlibat untuk mendukung anak-anak mereka agar memahami pentingnya menghargai perbedaan dan mengatasi masalah dengan cara yang baik, bukan dengan kekerasan atau bullying.

3. Contoh Bullying
Bullying Fisik: Memukul, menendang, atau melakukan kekerasan fisik lainnya terhadap seseorang.

Bullying Verbal: Menghina, mengejek, atau memberikan julukan yang merendahkan seseorang. Ini termasuk memanggil seseorang dengan nama panggilan yang menyakitkan atau mengatakan hal-hal buruk tentang mereka.

Bullying Sosial: Mengisolasi seseorang dari kelompok, menggibah, atau menyebarkan rumor buruk tentang orang lain untuk merusak reputasi mereka.

Bullying Online (Cyberbullying): Mengirimkan pesan jahat, menghina, atau menyebarkan gambar atau video yang merugikan seseorang di media sosial atau platform digital lainnya.

Bullying Emosional/Psikologis: Memanipulasi atau memanipulasi perasaan seseorang agar merasa rendah diri, cemas, atau tertekan secara mental.

4. Di Mana Sering Terjadi Bullying?
Di Sekolah: Tempat yang paling umum terjadinya bullying adalah di sekolah. Ini bisa terjadi di ruang kelas, di kantin, di lapangan olahraga, atau bahkan di lingkungan sekitar sekolah. Tempat-tempat yang lebih santai seperti di luar kelas atau di area yang kurang diawasi juga sering menjadi lokasi bullying.

Di Dunia Maya (Online): Cyberbullying menjadi semakin umum, terutama dengan penggunaan media sosial dan platform komunikasi online. Remaja seringkali menjadi korban atau pelaku cyberbullying di platform seperti Instagram, TikTok, WhatsApp, dan lainnya.

Di Lingkungan Sosial atau Komunitas: Bullying juga bisa terjadi di luar sekolah, seperti di lingkungan pertemanan, organisasi, atau bahkan di komunitas tempat tinggal.

🌟 Kesimpulan
Bullying adalah masalah serius yang memengaruhi banyak orang, baik korban maupun pelaku. Mencegah dan mengatasi bullying memerlukan kerja sama dari semua pihak, mulai dari guru, orang tua, siswa, hingga seluruh masyarakat. Dengan mengedukasi, menegakkan aturan yang jelas, dan memberikan dukungan kepada korban, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan positif.

Jika kamu melihat atau mengalami bullying, jangan takut untuk melapor dan mencari dukungan. Kamu tidak sendirian, dan perubahan bisa dimulai dari langkah kecil yang kita lakukan bersama!

Jika kamu ingin berbicara lebih lanjut atau membutuhkan dukungan, aku siap bantu kamu kapan saja! 💪💖
stop melakukan perundungan/bulyying - Yanuar
Pertanyaan : apakah keuntungan bullying?

Jawaban :
stop bulliying - rangga
Pertanyaan : bagaimana cara menghentikan bulliyng
Jawaban :
stop pembuliyan - arjuna
Pertanyaan : pembulian sangat kejam

Jawaban :


Silahkan isi form dibawah ini untuk mengirim pertanyaan
KEMBALI